Life is eFishery
“Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do.“ — Steve Jobs
Kehidupan pada dasarnya adalah transformasi energi. Dan karya yang kita buat jadi sumber tambahan energi yang meletup sehingga kita merasa lebih hidup. Saya membayangkan bahwa Wright Brothers, saat membuat pesawat pertama, merasakan hal semacam ini. Seberapa pun terlihat mustahil dan sebagaimanapun orang lain memandang sebelah mata, bagi para pencipta, ada daya yang tak terbendung untuk berkeras menyelesaikan karyanya.
Ini yang juga saya rasakan 9 tahun lalu, saat membuat purwarupa alat pemberi pakan, yang muncul dari ide impulsif, di garasi teman saya. Rasanya, di masa itu, hampir setiap orang yang saya ceritakan tentang ini menganggap idenya konyol. Tapi, bagi saya ada sejumput keyakinan bahwa ini layak untuk dikembangkan. Ada letupan energi tadi, yang entah berasal dari mana. Bermodal kaleng alumunium bekas susu dari lembang, DVD rom, dan keping disc, barang rongsok ini kelak jadi awal produk feeder di eFishery.
Saya ingat sekali, di awal-awal feeder eFishery dibuat, hampir tidak ada pembudidaya ikan yang mau menggunakan. Saya harus berkeliling dari satu kolam ke kolam yang lain, membawa feeder kecil di jok belakang motor, untuk menawarkan produk ini ke petani-petani ikan di sepanjang Pantura, dari Subang hingga ke Cirebon. Dari ratusan orang yang saya kunjungi, hanya sepuluh yang berminat mencoba. Itupun, saat ditanya, alasannya karena kasihan dengan saya yang hampir setiap hari selalu datang ke kolam dengan wajah lemas dan memelas.
Beberapa waktu setelahnya, setelah berkeliling di Pantura Jawa Barat, eFishery mulai merambah ke Lampung, dimana saya juga sama; ikut terjun langsung untuk menjual produk dari kolam ke kolam. Hasilnya, ada beberapa pembudidaya besar yang berhasil kita akuisisi saat itu. Tapi, karena ada banyak isu, tim eFishery dan saya harus tinggal di gubuk samping kolam ikan lele selama berhari-hari, untuk menyelesaikan permasalahan teknis serta mengelola keluhan pembudidaya di sana supaya retensinya terjaga. Hari-harinya sangat melelahkan, karena semua tim harus bekerja siang dan malam hingga masalahnya beres. Meskipun demikian, di akhir, semua lelah tadi seketika hilang saat saya melihat pemandangan yang belum pernah ada sebelumnya. Dimana teknologi yang susah payah kita bangun, terpasang di semua kolam yang ada di sana. Di titik ini lah saya merasa berevolusi, dari anak muda yang iseng mencoba memulai bisnis kecil, menjadi sosok dewasa yang percaya bahwa karya yang disentuhnya sekarang bisa benar-benar menjadi besar.
Karya Membesar, Kita Berkembang; Mimpi Tetap Bertahan
Di zaman yang sama saat purwarupa feeder masih berbentuk kaleng bekas tadi, saya membuat sebuah “strategy deck” yang saya presentasikan ke co-founder saat itu. Dulu, eFishery rencananya hanya salah satu portofolio produk dari perusahaan yang awalnya kami beri nama Cybreed. Dan saya, saat itu dengan bangganya, membuat strategi jangka panjang dari Cybreed, dimulai dari produk eFishery. Membaca deck itu sekarang membuat saya malu, karena sebegitu buruk isinya. Tidak percaya? Ini contoh slide-nya.
Memalukan, kan? Isinya sama sekali tidak layak disebut strategy deck, karena dibuat dengan begitu naif oleh anak muda yang tidak mengerti apa-apa tentang membangun perusahaan. Bayangkan saja, saya membuat grafik yang menyatakan kalau 5 tahun akan IPO, setelah membuat bisnis device dan e-commerce, tanpa ada rencana yang jelas bagaimana. Ini, tentu saja, jauh berbeda dengan kualitas dokumen strategi yang saya buat di tahun ini; lebih jelas, dalam, runut, dan actionable. Meskipun demikian, ada satu hal yang menarik. Saat itu, saya bermimpi kalau eFishery yang dimulai dari bisnis device (feeder), bisa merambah ke online store, B2B marketplace, dan website/apps. Sekarang, semua hal itu sudah terwujud nyata. eFishery kini memiliki aplikasi untuk komunitas pembudidaya, marketplace pakan dan input, platform jual beli ikan untuk B2B, bisnis ekspor, hingga trading pakan B2B.
eFishery, menariknya, menjadi semacam entitas hidup. Karena sebagai organisasi, ini adalah koleksi dari pengetahuan, pembelajaran, kearifan, hasil akhir, serta proses dari orang-orang luar biasa yang ada di dalamnya. Sehingga, berada di eFishery, saya terus belajar dan berkembang. Di saat yang sama, sebagai leader yang tumbuh, saya juga menyalurkan pengetahuan, kebijaksanaan, serta karya personal supaya eFishery juga bertumbuh. Dengan proses itu, saya dan eFishery yang sekarang sudah sama sekali berubah dan saling mengubah. Tapi, berkaca ke slide rencana tadi, saya bersyukur bahwa hal-hal penting, seperti misi dan mimpi, masih tetap ada dan sama.
Larger than Life
Dari berbagai macam pencapaian, progress, serta produk baru yang dibuat. Hal yang hingga sekarang paling saya syukuri adalah rasa terima kasih dari para pembudidaya. Dari awalnya hanya segelintir orang yang mendapatkan dampaknya, sekarang ada puluhan ribu komunitas, keluarga, dan perusahaan di seluruh Indonesia yang merasakan manfaatnya. Banyak sekali cerita mereka yang awalnya hanya punya satu kolam, menjadi delapan kolam hanya di kurun waktu 6 bulan bersama eFishery. Ada yang dari dua, menjadi 15, dari 20 menjadi 60. Ada ribuan cerita semacam ini dari berbagai daerah di seantero Nusantara.
Pernah di satu waktu, ketika saya mengunjungi area, salah satu pembudidaya berumur 50 tahun lebih menghampiri saya dan mencium punggung tangan saya. Dia sangat berterima kasih karena saya membuat eFishery. Kehidupannya jadi lebih baik, anaknya bisa sekolah tinggi, kolamnya terus bertambah. Dia menyampaikan itu dengan penuh energi. Kisah-kisah semacam ini juga menjadi hal paling disukai oleh para eFisherian. Karena, seberapapun keras bekerja, ini yang jadi tambahan sumber energi bagi mereka.
Saya tidak menyangka bahwa letupan energi yang saya rasakan sendiri sembilan tahun lalu, kini terpencar di seribu eFisherian dan puluhan ribu komunitas pembudidaya di dalam eFishery. Saya jadi sadar bahwa eFishery sekarang lebih besar dibandingkan hidup saya sendiri. Oleh karenanya, di titik ini, tujuan saya adalah melebarkan letupan tadi ke jutaan manusia. Bukan hanya di Indonesia, tapi nanti di seluruh dunia. Segera. Semoga,